Halo, CIMSA!
Akhirnya kita ketemu lagi di CIMSAlert edisi yang terbaru! Nah, kali ini CIMSAlert berkesempatan ngobrol bareng salah satu alumni keren dari CIMSA UNAIR angkatan 2004, yaitu dr. Indra Ihsan Utama, Sp.M., yang sekarang sedang menjalani fellowship retina di JEC, Jakarta. Dokter Indra bakalan menjawab semua rasa penasaran teman-teman tentang pengaruh menatap layar gadget dalam waktu yang lama terhadap kesehatan mata kita.
Di masa pandemi ini, kebanyakan mahasiswa di berbagai negara harus menjalani kuliah secara daring. Nggak jarang, kita harus duduk berjam-jam di hadapan layar laptop dari pagi hingga sore. Nah, fenomena ini tentunya punya dampak tersendiri terhadap kesehatan mata kita. Menurut dr. Indra, kontak lama dengan layar gadget bisa menyebabkan terjadinya kelelahan mata, atau yang sering disebut dengan asthenopia. Selain itu, khusus untuk teman-teman yang pada dasarnya sudah punya bakat minus/myopia harus lebih ekstra hati-hati lagi, nih. Bertatapan dengan layar laptop atau telepon genggam dalam waktu yang lama bisa jadi berpengaruh meningkatkan derajat myopia kita, apalagi jika dilakukan berulang-ulang.
Tapi jangan khawatir dulu teman-teman, kebetulan dr. Indra punya beberapa tips dan saran buat kita semua yang mau tidak mau harus bertatapan dengan layar laptop dalam waktu yang lama. Pertama, untuk teman-teman yang memang sudah memiliki kelainan refraksi (misalnya mata minus), harus banget menggunakan koreksi refraksi yang paling baik dan ter-update, misalnya dengan kacamata atau lensa kontak. Kedua, kita juga dianjurkan untuk mengurangi waktu paparan menggunakan panduan 30-30-30. Apa ya kira-kira maksudnya 30-30-30? Pada pekerjaan yang membutuhkan penglihatan dengan jarak dekat (30 cm), setiap 30 menit kita nggak boleh lupa untuk mengistirahatkan mata kita dengan cara melihat jauh selama 30 detik (melihat jauh dengan jarak 4-6 meter). Selain itu, jangan lupa untuk sering berkedip jika mata kita terasa kering, atau kita juga bisa menggunakan tetes mata artificial tears (air mata buatan) jika diperlukan. Yang nggak kalah pentingnya nih, stop using your gadget before bed! Jangan juga menggunakan gadget apabila penerangan di sekitar kita kurang. Yang terakhir, gunakan gadget kita dengan jarak yang optimal, yaitu 25-30 cm atau sepanjang lengan kita. Gunakan gadget dengan posisi tegak dan jangan sambil tiduran.
Dalam menggunakan gadget, kita juga dianjurkan untuk memperhatikan pola hidup kita. Apakah penggunaan gadget ini mengganggu siklus keseharian kita? Apakah mengganggu waktu tidur kita, atau mungkin sudah berpengaruh buruk bagi kesehatan kita sendiri? Nah, hal-hal seperti ini, nih, yang harus kita jaga dan perhatikan sendiri-sendiri.
Itu tadi sedikit hasil ngobrol CIMSAlert bersama dr. Indra mengenai pengaruh gadget terhadap kesehatan mata kita. Paling terakhir nih, dr. Indra punya sedikit pesan buat kita para member CIMSA UNAIR. “CIMSA akan terasa semakin seru jika kalian sudah bisa bergerak secara global. That’s the one special thing about CIMSA! We act locally but think globally. If the local acts are done in many places, they can become something global. We are strong because we act together.”, ujar dr. Indra.
Wahh, terima kasih atas insight-nya, dr. Indra, sehat-sehat selalu dokter! Untuk teman-teman semua, sampai ketemu di CIMSAlert edisi selanjutnya, ya!
