Hi CIMSA!
CIMSAlert kembali lagi dengan edisinya yang ketiga. Edisi kali ini membahas salah satu minuman yang kayanya sering diminum sama temen-temen semua. Bersama salah satu Alumni CIMSA UNAIR yaitu dr. Mefina Aulia yang keren banget, ayo kenalan lebih dekat dengan kopi!
- Bagaimana manfaat kopi bagi tubuh?
Sebelum membahas manfaat kopi bagi tubuh, mari kita ketahui terlebih dahulu mengenai kandungannya. Ketika berpikir tentang komponen senyawa aktif dari kopi, kafein adalah hal pertama yang terlintas dalam pikiran kita. Tetapi, kopi juga mengandung zat aktif lainnya seperti vitamin, mineral, alkaloid, senyawa nitrogen, senyawa fenolik, karbohidrat, dan lipid. Beberapa komponen ini memiliki efek antioksidan, anti-inflamasi, dan bahkan antikanker yang berpotensi terapeutik.1,2
Kafein dosis rendah hingga sedang (50-300 mg) dapat meningkatkan energi, alertness, dan kemampuan konsentrasi, yaitu efek yang diinginkan dari sebagian besar orang yang mengonsumsi kopi.1 Namun, pada dosis yang lebih tinggi kopi dapat memberikan efek yang kurang nyaman seperti palpitasi, cemas, gelisah, dan insomnia.1 Terlepas dari itu, studi kumulatif menunjukkan bahwa secara keseluruhan, konsumsi kopi memberikan lebih banyak manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh manusia.1
Konsumsi kopi dalam jumlah sedang yaitu 3-5 cangkir sehari dengan rata-rata kafein 400 mg menunjukkan pengurangan risiko kematian dini dari berbagai penyakit tertentu. Mari kita bahas manfaatnya pada berbagai organ tubuh:
- Kardiovaskular
Kafein dalam kopi bekerja dengan merangsang sistem saraf pusat (SSP) yang dapat menyebabkan efek yang beragam. Walaupun banyak orang menginginkan efek peningkatan energi dari kopi, dosis kafein yang tinggi menyebabkan palpitasi. Kopi yang disaring menghilangkan senyawa diterpene. Kopi tidak disaring yang mengandung diterpene yang dapat meningkatkan kadar kolestrol yang kurang baik LDL dan trigliserida. Terlepas dari hal ini, bukti menunjukkan bahwa konsumsi kopi secara konsisten menurunkan risiko mortalitas dari semua penyebab penyakit kardiovaskular dan stroke pada konsumsi tiga cangkir sehari.1,2
- Kanker
Studi menunjukkan bahwa pada konsumsi kopi yang tinggi didapatkan insiden kanker yang lebih rendah. Kanker disini termasuk kanker prostat, endometrium, kanker kulit melanoma dan non-melanoma, serta liver. Hal ini dikaitkan dengan antioxidant dan juga efek anti-inflamasi yang terkandung dalam kopi.1,2
- DM tipe II
Meskipun konsumsi kafein dapat meningkatkan gula darah dalam jangka pendek, penelitian jangka panjang telah menunjukkan bahwa peminum kopi memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan bukan peminum. Polyphenol dan mineral seperti magnesium dalam kopi dapat meningkatkan efektivitas metabolisme insulin dan glukosa dalam tubuh.1
- Penyakit neurodegeneratif
Konsumsi kopi yang konsisten dikaitkan dengan risiko penyakit Parkinson yang lebih rendah.1
- Depresi
Studi menunjukkan asupan kafein moderat kurang dari 6 cangkir kopi per hari telah dikaitkan dengan risiko depresi dan bunuh diri yang lebih rendah.3 Komponen senyawa polyphenol pada kopi berperan sebagai antiinflamasi dan menurunkan stress oksidatif, yang dapat berperan sebagai antidepresan bagi beberapa individu. Selain itu, kafein mempengaruhi status mental seseorang melalui peningkatan energi, atensi, dan kewaspadaan, yang memperbaiki suasana perasaan (mood) individu.3
- Apakah kopi bisa digunakan untuk pengobatan medis?
- Sakit kepala. Pada pengobatan kasus migrain dan Tension-Type Headache (TTH), kafein berperan efektif sebagai kombinasi dari pereda nyeri dan penggunaannya telah disetujui oleh FDA.
- Kewaspadaan mental. Konsumsi kafein melalui mulut meningkatkan kewaspadaan mental. Tapi itu mungkin tidak seefektif tidur yang cukup.
- Kafein mungkin efektif untuk meningkatkan performa atletik. Hal ini dikarenakan peningkatan kekuatan fisik dan daya tahan yang mampu menunda kelelahan selama berolahraga.
- Obesitas. Penggunaan kafein bersama dengan efedrin tampaknya meningkatkan penurunan berat badan dalam jangka pendek. Namun dapat diikuti efek samping yang tidak diinginkan, seperti peningkatan detak jantung dan tekanan darah yang akut.
- Nyeri akut. Kombinasi kafein antinyeri seperti ibuprofen dapat mengurangi rasa sakit lebih dari penggunaan obat antinyeri tunggal.
- Apa saja efek samping kopi yang berbahaya bagi kesehatan?
Salah satu studi terbaru menunjukkan bahwa peningkatan level dari kafein dihubungkan dengan perawakan pendek pada masa anak-anak. Adapun, penghentian asupan kafein secara tiba-tiba dapat menganggu keadaan mental dan kehidupan sosial karena mampu menyebabkan sakit kepala, kelelahan, kecemasan, dan suasana hati yang rendah selama beberapa hari dan dapat bertahan hingga seminggu.3
- Bagaimana cara yang dapat dilakukan agar tidak ketergantungan kopi?
- Estimasi intake asupan kafein Anda. Hitung berapa banyak kafein yang Anda konsumsi baik dari kopi, espresso gourmet, latte, dan makanan atau minuman lainnya yang mengandung kafein.4
- Perhatikan efek psikologis, fisik, dan pengaruhnya terhadap hidup Anda dengan kebiasaan asupan kafein.4
- Jika Anda merasa menggunakan kafein untuk mengatasi masalah emosional, seperti depresi atau kecemasan, konsultasikan juga dengan dokter mengenai pilihan untuk mengobati kondisi ini. Perawatan yang tepat memberikan efek yang signifikan pada kondisi individu.4
Kecanduan kafein sangat umum sehingga kita bahkan sering tidak menyadarinya. Tetapi ketika Anda sudah dapat mengurangi atau bahkan tidak mengonsumsi kafein untuk mengurangi efek negatifnya, Anda mungkin mampu merasa lebih santai saat malam tiba dan lebih terhubung dengan energi alami Anda.
- Tips untuk mahasiswa kedokteran agar tidak mengantuk saat kelas bagaimana ya dok?
Dari saya pribadi, ada beberapa taktik yang bisa gunakan agar tidak mengantuk dan atensi dipertahankan pada materi yang sedang dibawakan. Pertama, penting untuk tidur yang cukup sebelum kegiatan dimulai serta menetapkan niat untuk belajar di kelas. Sebelum kegiatan kuliah dimulai, buat lah pertanyaan di awal terkait apa saja yang ilmu yang ingin didapatkan sebelum materi kuliah dibawakan. Kemudian, perhatikan kuliah dan cari jawaban untuk pertanyaan kalian. Hal ini secara tidak langsung memaksa kalian untuk menjaga atensi pada isi dan pembawa materi kuliah. Jika terdapat pertanyaan yang belum terjawab, maka aktif memberikan pertanyaan kepada pemberi materi di akhir sesi. Tips lainnya adalah dengan berdiskusi dengan teman kalian terkait isi dari kuliah yang dibawakan. Hal ini akan membantu kalian untuk aktif berpikir dan tetap terjaga.
